Friday, March 27, 2015

MENYUSUN PARAGRAF

Paragraf atau Alinea
Seperangkat kalimat yang membahas satu topik atau hanya mengacu pada satu gagasan pokok. Topik dituangkan ke dalam suatu kalimat yang disebut dengan Kalimat Topik atau Kalimat Utama, sedangkan kalimat yang menjelaskan kalimat topik disebut Kalimat Penjelas.

Syarat-syarat Pembentukan Paragraf
      1.      Kesatuan
semua kalimat dalam paragraf itu secara bersama-sama mendukung satu ide atau gagasan pokok.
Jadi, tidak boleh ada kalimat sumbang atau menyimpang dari pikiran utamanya.
Contoh paragraf berkalimat sumbang
·         Hari akan hujan
·         Angin bertiup kencang
·         Debu-debu beterbangan
·         Awan hitam bergerak dengan cepat
·         Burung-burung berkicau riang
·         Para pedagang kaki lima sibuk mengemas dagangannya

      2.      Koherensi
kepaduan atau kekompakan hubungan antara kalimat satu dengan kalimat lain dalam paragraf tersebut.
Kepaduan kalimat dalam suatu paragraf dapat dijalin dengan penanda hubungan, baik penanda hubungan eksplisit maupun implisit.
a.       Penanda Hubungan secara Eksplisit
1)      pengulangan kata
Contoh:
Semua isi alam ini adalah makhluk, artinya ciptaan Tuhan. Ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan paling mulia adalah manusia. Manusia diizinkan oleh Tuhan memanfaatkan semua isi alam ini untuk keperluan hudupnya. Akan tetapi, tidak diizinkan menyakiti, menyiksa, dan menyia-nyiakan.

2)      kata ganti
Contoh
Maya anak Pak Mario. Sekarang ia semester VI . Tiap pagi teman-temannya selalu menghampirinya. Mereka berangkat dan pulang bersama-sama.

3)      kata-kata penghubung
Contoh
Semalam suntuk Jacky menonton pertandingan sepakbola di televisi. Oleh karena itu, ia bangun kesiangan. Akibatnya, ia terlambat masuk ke sekolah.

b.      Penanda Hubungan secara Implisit
Contoh
Matahari belum tinggi benar, baru sepenggalah. Sinarnya yang keemasan membuat suasana sangat cerah. Angin segar bertiup sepoi-sepoi basa menggerak-gerakkan daun pepohonan. Burung-burung pun berkicau riang. Tampak segalanya indah.

      3.      Pengembangan
Pengembangan ide atau gagasan dengan menggunakan kalimat-kalimat pendukung.

      4.      Efektif
Disusun dengan menggunakan kalimat efektif sehingga ide bisa tersampaikan dengan tepat.

Macam Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama
      1.      Paragraf deduktif
Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas.
Contoh 1
Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya sudah diputuskan bahwa dana
itu harus disimpan dulu. Para peserta sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia
memaksa menggunakannya membuka usaha baru.

Contoh 2
Indonesia dikenal sebagai negara maritim. Oleh sebab itu, Indonesia kaya akan hasil laut, antara lain ikan dan mutiara. Selain itu, Indonesia juga kaya akan objek wisata maritim.

      2.      Paragraf Induktif
Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan penjelasan-penjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat topik.
Contoh 1
Sepanjang hari hujan turun dengan lebatnya. Air sungai mulai meluap. Di mana-mana terjadi banjir bahkan banyak pohon yang roboh dan tumbang. Rupanya musim hujan sudah mulai tiba.

Contoh 2
Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana pengembangan budaya. Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi tidak lancar. Informasi tersendat-sendat. Memang bahasa alat komunikasi yang penting, efektif, dan efisien.

      3.      Paragraf Campuran
Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti kalimatkalimat penjelas dan diakhiri dengan kalimat topik. Kalimat topik yang ada pada akhir paragraf merupakan penegasan dari awal paragraf.
Contoh 1
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan bisa maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.

Contoh 2
Buku merupakan sarana utama dalam mencari ilmu. Dengan buku orang bias mengetahui ilmu dari berbagai belahan dunia. Dari buku pula kita bisa mendapat hiburan dan menambah pengalaman. Jelaslah bahwa buku sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia.

      4.      Paragraf Deskriptif/Naratif/Menyebar
Paragraf yang tidak memiliki kalimat utama. Pikiran utamanya menyebar pada seluruh paragraf atau tersirat pada kalimat-kalimat penjelas.
Contoh 1
Di pinggir jalan banyak orang berjualan kue dan minuman. Harganya murah-murah, Sayang banyak lalat karena tidak jauh dari tempat itu ada tumpukan sampah busuk. Dari sampah, lalat terbang dan hinggap di kue dan minuman. Orang yang makan tidak merasa terganggu oleh lalat itu. Enak saja makan dan minum sambil beristirahat dan berkelakar.

Contoh 2
Matahari belum tinggi benar. Embun masih tampak berkilauan. Warna bunga menjadi sangat indah diterpa sinar matahari. Tampak kupu-kupu dengan berbagai warna terbang dari bunga yang satu ke bunga yang lain. Angin pun semilir terasa menyejukkan hati.

Macam-Macam Pola Pengembangan Paragraf
      1.      Pengembangan Umum-Khusus
Paragraf yang dimulai dengan pikiran pokok kemudian diikuti oleh pikiran-pikiran penjelas.
Contoh:
Pada waktu menulis surat kita harus tenang. Kalau sedang sedih, bingung, kesal, atau marah kita jangan menulis surat. Kesedihan, kebingungan, kekesalan, dan kemarahan itu akan tergambar dalam surat kita. Mungkin akan tertulis kata-kata yang kurang terpikir, terburu nafsu, dan dapat merusak suasana.

      2.      Pengembangan Khusus-Umum
Paragraf yang dimulai dengan pikiranpikiran penjelas kemudian diikuti oleh pikiran pokok atau kesimpulan.
Contoh
Dengan bahasa, manusia dapat menyampaikan bermacam-macam pikiran dan perasaan kepada sesama manusia. Dengan bahasa pula, manusia dapat mewarisi dan mewariskan semua pengalaman dan pengetahuannya. Seandainya manusia tidak berbahasa, alangkah sunyinya dunia ini. Memang bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia.

      3.      Pengembangan dengan Alasan-alasan
atau Sebab Akibat Pada paragraf ini didahului dengan sebab terjadinya sesuatu dan diikuti rincian-rincian sebagai akibatnya atau sebaliknya. Sebab sebagai pikiran utama dan akibat sebagai pikiran-pikiran penjelas.
Contoh
(1) Itik Indonesia baik sekali untuk diternakkan.(2) Pemeliharaannya sederhana sekali. (3) Telurnya banyak. (4) Tahan terhadap berbagai penyakit. (5) Ia kuat sekali berjalan jauh. Kalimat (1) sebagai sebab dan kalimat (2), (3), (4), (5) sebagai akibat

      4.      pengembangan dengan perbandingan
pengembangan paragraf jenis ini mengungkapkan persamaan dan perbedaan dua objek atau lebih.
Contoh
(1) Kota Jakarta dan Bandung mempunyai persamaan dan perbedaan. (2) Keduanya termasuk kota besar bahkan sebagai ibukota provinsi. (3) Ditinjau dari suasana, Jakarta bersuhu panas sedangkan Bandung sejuk. (4) Di samping itu, Kota Jakarta memiliki peran lain, yaitu sebagai ibukota negara. Persamaan ditunjukkan oleh kalimat (2) dan perbedaan oleh kalimat (3) dan (4).

      5.      Pengembangan dengan Contoh
Pengembangan jenis ini dikemukakan suatu pernyataan yang diikuti rincian berupa contoh-contoh.
Contoh
Sejalan dengan perkembangan sejarahnya, perbendaharaan kata Indonesia diperkaya oleh berbagai bahasa. Ada yang berasal dari bahasa daerah, ada pula yang berasal dari bahasa asing. Yang berasal dari bahasa daerah, misalnya nyeri, babak, beres, dan sewenang-wenang. Adapun yang berasal dari bahasa asing lampu, motor, ahli, akhlak, dan lain-lain.




No comments:

Post a Comment