Setelah membaca topik “simple present tense” dan “simple past tense“, mungkin anda masih belum sepenuhnya
yakin kapan kita harus gunakan simple present tense dan kapan kita harus
gunakan simple past tense. Tulisan ini mencoba menerangkan perbedaan
penggunaan kedua tensis ini dari sudut pandang yang berbeda dengan tulisan
sebelumnya. Di akhir tulisan, anda akan dilink ke Practice test 2 untuk
mengetahui apakah anda sudah benar-benar memahami perbedaan penggunaaan kedua
tensis ini. Sekarang, mari kita mulai dengan Simple Present Tense.
Telah kita singgung sebelumnya bahwa
Simple Present Tense digunakan untuk mengekspresikan aktivitas atau
kejadian yang dilakukan/ terjadi secara berulang, mulai dari dulu
sampai sekarang, dan mungkin terus berlanjut sampai saat mendatang.
Contoh :
·
I
go to my office by car.
Walaupun tidak ada keterangan waktu
(seperti: everyday, every week, dst) atau adverb of frequency (seperti: always,
usually, often, sometimes, dst), kalimat ini mengandung makna bahwa subject “I”
dari dulu sampai sekarang, dan mungkin seterusnya, pergi ke kantor dengan
naik/nyetir mobil. Berapa kali subject “I” naik mobil ke kantor? Hal ini
tergantung dari keterangan waktu dan adverb of frequency. Oleh karena itu,
untuk memperjelas makna kalimat dalam pola simple present tense perlu disisipi
keterangan waktu atau adverb of frequency. Misalnya,
·
I
go to my office by car everyday.
·
I always go to my office by
car.
·
I seldom go to my office by
car.
·
I hardly go to my office by
car. (hardly = almost never)
·
I never go to my office by
car, dan seterusnya.
Sekarang mari kita perhatikan contoh
kalimat,
·
I
go to my office by car everyday.
Saya pergi ke kantor saya dengan
naik/nyetir mobil setiap hari. Karena
keterangan waktunya “setiap hari”, kalimat ini berarti bahwa “kemarin”,
“dua hari yang lalu”, “tiga hari yang lalu”, dan seterusnya sampai sejak
rutinitas ini dimulai, “saya ke kantor dengan nyetir mobil”. Kalimat ini juga
berati bahwa (jika tidak berubah karena alasan tertentu) besok, lusa, tiga hari
mendatang, dan seterusnya “saya akan nyetir mobil ke
kantor”. Jadi, kalimat dalam pola simple present tense sebenarnya
berisikan sekumpulam aktivitas/kejadian yang sama.
Jika anda ingin mengekspresikan hanya
satu aktivitas/kejadian
dari sekumpulan aktivitas/kejadian yang sama itu, gunakanlah Simple Past Tense
jika satu aktivitas/kejadian tersebut terjadi dan telah berakhir pada waktu
tertentu di masa lampau. Misalnya, “saya pergi ke kantor saya dengan
nyetir mobil kemarin, dua hari yang lalu, tiga hari yang lalu, maka secara
berturut-turut kalimatnya adalah:
·
I
went to my office by car yesterday.
·
I
went to my office by car two days ago.
·
I
went to my office by car three days ago.
Sebaliknya, gunakanlah Simple
Future Tense jika satu aktivitas/kejadian
tersebut akandilakukan pada waktu
tertentu di masa mendatang. Misalnya, “saya akan pergi ke kantor saya
dengan nyetir mobil besok, lusa, tiga hari yang akan datang, maka secara
berturut-turut kalimatnya adalah:
·
I
will go to my office by car tomorrow.
·
I
will go to my office by car next two days.
·
I
will go to my office by car next three days.
Sekarang, misalkan hari ini (tanggal 29
Juli 2009) “I” (subject dari kalimat di atas) menjual mobilnya dan
memutuskan untuk berjalan kaki ke kantor (misalnya, karena baik untuk
kesehatan). Dan misalkan pula bahwa sebulan kemudian (tanggal 29 Agustus 2009)
“I” bercerita dengan seseorang tentang kebiasaan “saya pergi ke kantor dengan
nyetir mobil setiap hari”, maka kalimatnya menjadi:
·
I
went to my office by car everyday.
Kenapa dinyatakan dalam simple past
tense? Karena kebiasaan/rutinitas “saya pergi ke kantor dengan nyetir mobil
setiap hari” sudah menjadi rutinitas di masa lampau. Rutinitas itu sudah
berakhir tanggal 29 Juli 2009 (saat mobilnya terjual). Dan sejak tanggal 29
Juli 2009, “I” memiliki kebiasaan yang baru, yaitu ” ke kantor dengan berjalan
kaki setiap hari”.
·
I
go to my office by foot everyday. Atau, I go
to my office on foot everyday.
Untuk menyatakan kebiasaan/rutinitas di
masa lampau dapat digunakan ekpresi “used to” atau “was/were used to”
(terbiasa), “got used to” (menjadi terbiasa), etc. Misalnya:
·
I used
to go to
my office by car everyday. (Saya (dulu) pergi ke kantor dengan nyetir mobil
setiap hari). Walaupun grammarnya berbeda, maknanya juga sama jika ditulis,
·
I was
used to going to
my office by car everyday.
Penggunaan ekpresi “used to”, “get used
to”, dan yang sejenisnya, dapat anda baca pada posting berikutnya. Please stay
tuned!
Contoh lain:
1. She was my angel. I loved her very much.
Maknanya adalah: DULU, dia adalah bidadariku. DULU, saya sangat mencintainya.
Ya, itu dulu, sekarang semuanya sudah berakhir. She is
not my
angel anymore. I don’t love her anymore.
2. People used
to think
that it was the sun that rotated the earth. However,
it is well known now that it is the earth that rotates the sun. (Dulu orang
mengira mataharilah yang mengitari bumi. Namun, sekarang orang-orang sudah tahu
bahwa bumilah yang mengitari matahari).
3. She was fat when I saw her a year ago. She is very slim now.
4. He practices basketball every Wednesday
and Saturday. He didn’t practice basketball last
Wednesday and Saturday because he was sick.
5. I didn’t
like learning
English, but I like it now. (dalam
kalimat ini, it = learning English).
So, apakah anda sudah benar-benar paham
perbedaan penggunaan simple present tense dengan simple past tense? Silakan
cari tahu dengan mengerjakan Practice Test 2. Jika masih ada yang salah atau masih
ada yang ditanyakan, please leave a question.
No comments:
Post a Comment